Oleh Teater Svatuhari 

Svatuhari merupakan theater digital yang membantu semua orang untuk menemukan dirinya. Setelah 10 tahun berkarya bersama 1.000 penggiat seni dan didengarkan hingga 20.000 orang. Svatuhari kembali bersuara dengan identitas baru dan berubah untuk menyuarakan suara hati yang belum terdengar. 

Kali ini Svatuhari hadir kembali dengan karya film theater berjudul ‘Melodi Masa Lalu’ yang menceritakan kisah perjuangan mengambil pilihan hidup. Dalam pembuatannya, karya ini menggabungkan dua unsur yaitu film dan theater dengan akurasi unsur masing-masing sebesar 100% serta treatment music live sama seperti theater musical. Hal ini berangkat dari keresahan karena theater yang tidak memiliki ‘panggung’ saat pandemi dan disertai dengan ambisi kuat untuk mengenalkan theater kepada anak-anak muda. Berkaca pada industri film yang pindah ke platform digital ada saat bioskop ditutup, hal ini memberikan Svatuhari ide untuk memodifikasi ‘panggung’ theater ke platform digital dengan memberikan pengalaman baru kepada penonton. Seperti lebih merasakan emosi dan ekspresi dari para pemain, nuansa baru, dapat ditonton dimana saja, dan efek yang memanjakan penonton. 

Fakta unik dibalik ‘Melodi Masa Lalu’, karya ini sudah dipersiapkan sejak 2019 namun persiapan yang dimulai dari reading online dengan talent, hingga gladiresik H-1, shooting dilakukan selama 7 hari. Tentunya dengan persiapan yang matang terutama dalam pemilihan talent, film theater kali ini tidak seperti theater pada umumnya yang bisa menghabiskan berhari-hari untuk calon talent. Team benar-benar mencari referensi yang paling cocok untuk memerankan empat tokoh dalam cerita ini. 

Hingga pilihan tersebut berlabuh kepada Leyla Aderina yang berperan sebagai Melodi dan Alvin Lapian sebagai Juno. Hal ini memberikan pengalaman yang sangat baru kepada Leyla dan Alvin terutama dibidang theater, bila dilihat dari latar belakang pekerjaan mereka sebagai digital content creator. Berawal dari rasa penasaran yang berubah menjadi tekad yang bulat untuk berkarya serta menghibur banyak orang melalui film theater ini, Leyla dan Alvin tampil sangat maksimal dari setiap adegan yang ada. 

Menurut Joseph Moris selaku produser, “suatu hari theater bisa mengalahkan disrupsi, bahkan bisa menjadi industri yang besar dengan cara harus punya panggung digitalnya”. Harapannya, Svatuhari bukan satu-satunya film theater. Tetapi menjadi yang pertama dalam mengembangkan inovasi ini sehingga dapat memicu para seniman terutama bidang theater untuk kembali berkarya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. 

Kedepannya bila pandemi sudah berakhir Svatuhari akan melakukan pementasan besar seperti theater pada umumnya serta membuat film theater dengan tujuan agar theater dapat bertahan hingga suatu hari nanti. Berkarya bersama sebagai #anakteater Indonesia untuk menyuarakan suara yang tidak terdengar agar dunia lebih baik suatu hari. 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :

Narahubung : +6281280723812 (Rifa)

Instagram : @svatuhari 

YouTube : svatuhari