Gerakan Titik Koma “;” Talkshow & Consultation : Choose Not to End One's Life But to Continue Fighting
Gerakan Titik Koma “;” Talkshow & Consultation : Choose Not to End One's Life But to Continue Fighting

Gerakan Titik Koma “;” telah menyelenggarakan talkshow & konsultasi dengan tema “Choose Not to End One's Life But to Continue Fighting” pada Sabtu, 4 September 2021 secara offline dan online melalui Zoom. Acara ini mengundang Hersa Aranti, M.Psi., Psikolog (Psikolog Klinis Remaja dan Dewasa), Dr. Ilah Holilah, S.ag., M.si. (Caregiver Orang dengan Mental Illness), Aiko Yunichi (Content Creator), dan Ily (Influencer dan Content Creator) sebagai pembicara.

 

Kak Hersa sebagai pembicara pertama menyampaikan serba-serbi seputar mental health dan mental illness. Ia menyampaikan bahwa kesehatan itu juga mencakup kesehatan mental. Mental health itu tidak hitam-putih namun memiliki spektrum yang telah terkategori. Mental health mempengaruhi mood, pikiran, dan perilaku, maka dari itu juga mempengaruhi fungsi kita sehari-hari dan bagaimana kita menjalani hidup. Bila seseorang memiliki mental illness maka dapat dilakukan diagnosa oleh tenaga profesional, namun nama mental illness yang diberikan bukan menjadi sebuah label, melainkan untuk mempermudah perawatan dan tindakan yang harus diambil. Untuk menghadapi mental illness tentu memerlukan pertolongan profesional, namun sebelum menuju tahapan itu kita bisa memikirkan hal-hal indah yang dapat kita nikmati. Dengan itu kita jadi lebih menghargai dan memiliki alasan untuk bertahan. Kak Hersa juga memberikan info layanan kesehatan mental yang dapat diakses di QR code dibawah ini.

 

Sesi kedua talkshow diisi oleh Kak Aiko, Kak Ily, dan Bu Ilah yang membagikan pengalaman mereka tentang mental health. Kak Aiko merupakan penyintas mental illness. Gejala yang ia rasakan adalah hilangnya mood dan naiknya keinginan untuk tidur. Ia mendapat pesan dari psikolognya untuk menerima keadaan dan menjaga pikiran serta ucapan agar selalu positif. Untuk membangkitkan semangatnya, Kak Aiko mengingat jasa-jasa orang disekitarnya, ia ingin menjadi berkat untuk orang lain dan alasan bagi seseorang untuk bertahan, seperti ia pernah ditolong seseorang dan bertahan hingga saat ini.

Kak Ily merupakan seseorang dengan bipolar 2, BPD (Borderline Personality Disorder), dan Skizofrenia Paranoid. Menurutnya, mental illness yang ia idap berawal dari diet ekstrim yang dahulu ia lakukan mengarah ke eating disorder, dan ditandai dengan mood swing yang parah. Ia konsultasi ke psikolog tanpa sepengetahuan orang tuanya selama beberapa tahun. Untuk membangkitkan semangatnya untuk bertahan, Kak Ily menanamkan kalimat “show must go on”, apapun yang terjadi di hidupnya ia akan hadapi. Ia juga memiliki keinginan yang tinggi untuk sukses dan membeli apapun yang ia mau. Kini Kak Ily bisa bekerja seperti orang normal.

Bu Ilah merupakan caregiver anaknya yang mengidap bipolar. Awalnya ia merasa sedih, hancur, kecewa, dan gagal karena menurutnya selama ini ia merawat anaknya sebaik mungkin. Tantangan yang ia hadapi adalah merubah pola asuh dan pola komunikasi, ia juga harus lebih memprioritaskan anaknya lebih dari sebelumnya. Untungnya ia dan anaknya memiliki lingkungan yang supportive. Menjadi caregiver memberi banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik. Pesan dari Bu Ilah untuk ortu/keluarga/teman yang mengalami keadaan yang sama, janganlah denial karena akan mempersulit penyembuhan, jadilah pendengar yang baik, beri ruang untuk mereka, ikhtiar, berdoa, dan mintalah doa dari banyak orang karena kita tidak tahu doa siapa yang terkabulkan. 

 

Bagi Sobat Muda yang sedang merasa tidak baik atau mengalami hal yang sama terkait pembahasan mental illness ataupun memiliki sahabat serta keluarga yang sedang berjuang melewatinya, ingatlah bahwa kamu tidak sendiri. Lanjutkan kehidupanmu dan cari hal yang dapat membuat kamu bahagia. Tidak perlu dari hal besar, hal kecil seperti menatap indahnya langit atau merasakan makanan yang enak. Semangat dan terus berjuang, karena kalian berarti!

BACA JUGA...
Konser Musik AL
Konser Musik AL "Hijau Jakartaku" 2021 HMJ Arsitektur Lanskap Trisakti
Konser yang bertemakan “Preserve Nature for a Greener Earth” ini merupakan penutup dari rangkaian acara “Hijau Jakartaku” yang sudah dimulai dari 10 September 2021 lalu. Sebelum k...
Read More...

Kondisi Gedung Kejaksaan Agung Pasca Kebakaran Hebat Sabtu Malam
Kondisi Gedung Kejaksaan Agung Pasca Kebakaran Hebat Sabtu Malam
Sobat Muda, Kebakaran hebat yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung pada Sabtu Malam (22/08/2020) sudah dalam penanganan situasi pendinginan sejak pukul 06.30 Minggu pagi. Menurut Kapolres J...
Read More...

Synchronize Festival, Panutan Festival Musik di Indonesia
Synchronize Festival, Panutan Festival Musik di Indonesia
(Sumber : Jabar Ekspres) Synchronize Festival 2022 akan dilangsungkan pada 7, 8, 9 Oktober 2022 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Utara. Synchronize Fest merupakan festival musik...
Read More...

FOURTYFIVE STATION 2019 : OUTER SPACE
FOURTYFIVE STATION 2019 : OUTER SPACE
Dalam rangka merayakan Ulang Tahun Club Fourtyfive Radio yang memasuki usia ke-11 tahun, Fourtyfive Radio menyelenggarakan acara yang bernama Fourtyfive Station 2019. Bertema besa...
Read More...

"CAN MACHINE FALL IN LOVE?" ALBUM MALIQ & D'ESSENTIALS BARU YANG "BIKIN ROMANTIS"
Grup musik jazz asal Indonesia, MALIQ & D'Essentials baru saja meluncurkan album terbaru mereka yang berjudul "Can Machines Fall In Love?" sebagai album kes...
Read More...

Konser Musik AL
Konser Musik AL "Hijau Jakartaku" 2021 HMJ Arsitektur Lanskap Trisakti
Konser yang bertemakan “Preserve Nature for a Greener Earth” ini merupakan penutup dari rangkaian acara “Hijau Jakartaku” yang sudah dimulai dari 10 September 2021 lalu. Sebelum k...
Read More...

Kondisi Gedung Kejaksaan Agung Pasca Kebakaran Hebat Sabtu Malam
Kondisi Gedung Kejaksaan Agung Pasca Kebakaran Hebat Sabtu Malam
Sobat Muda, Kebakaran hebat yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung pada Sabtu Malam (22/08/2020) sudah dalam penanganan situasi pendinginan sejak pukul 06.30 Minggu pagi. Menurut Kapolres J...
Read More...

Synchronize Festival, Panutan Festival Musik di Indonesia
Synchronize Festival, Panutan Festival Musik di Indonesia
(Sumber : Jabar Ekspres) Synchronize Festival 2022 akan dilangsungkan pada 7, 8, 9 Oktober 2022 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Utara. Synchronize Fest merupakan festival musik...
Read More...

FOURTYFIVE STATION 2019 : OUTER SPACE
FOURTYFIVE STATION 2019 : OUTER SPACE
Dalam rangka merayakan Ulang Tahun Club Fourtyfive Radio yang memasuki usia ke-11 tahun, Fourtyfive Radio menyelenggarakan acara yang bernama Fourtyfive Station 2019. Bertema besa...
Read More...

"CAN MACHINE FALL IN LOVE?" ALBUM MALIQ & D'ESSENTIALS BARU YANG "BIKIN ROMANTIS"
Grup musik jazz asal Indonesia, MALIQ & D'Essentials baru saja meluncurkan album terbaru mereka yang berjudul "Can Machines Fall In Love?" sebagai album kes...
Read More...